Fisabilillah, Jama'ah Tabligh, Khuruj

Da’wah – Jama’ah Tabligh – Jama’ah Tabligh Adalah

Jamaah Tabligh (bahasa Urdu: تبلیغی جماعت, (terj. har. ’Masyarakat Pengkhotbah’, juga diterjemahkan sebagai “ pendakwah”) seperti gerakan dakwah Islam Deobandi transnasional. yang berfokus pada menasihati umat Islam… untuk lebih taat beragama dan mendorong sesama anggota. untuk kembali menjalankan agama mereka sesuai dengan Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam dan kedua memberikan dakwah (panggilan) kepada non-Muslim.[4] “Salah satu organisasi islah (reformasi) dan dakwah (misionaris) Sunni yang paling tersebar luas di dunia saat ini”, dan disebut “salah satu gerakan keagamaan paling berpengaruh dalam Islam abad ke-20,” organisasi diperkirakan memiliki antara 12 dan 80 juta penganut di seluruh dunia, di lebih dari 150 negara, dengan mayoritas tinggal di Asia Selatan.

Kelompok ini mendorong pengikutnya untuk dakwah (khuruj). yang berlangsung dari hari sampai bulan dalam kelompok. biasanya empat puluh hari dan empat bulan. untuk mengajak umat Islam mengingatkan mereka tentang “ajaran Nabi Muhammad” dan mengajak mereka untuk sholat dan bayan di masjid. Para anggota melakukan “kegiatan dan berdoa bersama di masjid-masjid dan sering mengikuti aturan ketat yang berkaitan dengan perawatan pribadi”.

Gerakan ini didirikan pada tahun 1927 oleh Muhammad Ilyas al-Kandhlawi di Mewat India. sesuai dengan ajaran yang terjadi di MasjidNabawi dan Ashabus Suffah. Tujuan utamanya adalah reformasi spiritual Islam dengan menjangkau umat Islam di seluruh sosial,ekonomi dan bekerja di tingkat akar rumput, untuk membawa mereka sejalan dengan pemahaman kelompok tentang Islam. Ajaran Tabligh Jamaat diungkapkan dalam “Enam Prinsip” Kalimah ThoyyibahSalat Ilmu Ma’a zikrIkramul Muslim , Ikhlas Niyyat , Dawat wat Tabligh . Jamaah Tabligh percaya bahwa umat Islam berada dalam keadaan jihad yang konstan dalam arti berperang melawan kejahatan, senjata pilihan adalah dakwah dan bahwa pertempuran dimenangkan atau hilang dalam “hati manusia.”

Dimulai nya jama’ah tabligh

jamaah Tabligh dimulai sebagai cabang dari gerakan Deobandi, dan tanggapan terhadap persepsi nilai-nilai moral yang semakin memburuk dan kelalaian yang dianggap sebagai aspek Islam. Hal ini berkembang dari lokal ke nasional ke gerakan internasional.

Tabligh Jamaat menyangkal afiliasi dalam politik dan fikih (yurisprudensi), sebagai gantinya berfokus pada Quran dan Hadits, dan menyatakan bahwa ia menolak kekerasan sebagai sarana untuk pendakwahan, (meskipun beberapa anggota menjadi terlibat dalam politik di Pakistan). Jamaah Tabligh telah mengklaim untuk menghindari media elektronik dan mendukung komunikasi pribadi untuk dakwah. meskipun tokoh-tokoh Tabligh terkemuka seperti Tariq Jameel ditampilkan di internet dan sering muncul di TV.

Jamaah Tabligh menarik perhatian publik dan media. yang signifikan ketika mengumumkan rencana pembangunan masjid terbesar di Eropa di London.

Inspirasi Belajar, Semangat Belajar, Tekad Belajar, Uncategorized

Motivasi Belajar – Motivasi Belajar Efektif – Motivasi Belajar Positif

Apa itu Motivasi

ini adalah dorongan atau alasan yang membuat seseorang bertindak atau berusaha mencapai suatu tujuan. Motivasi bisa datang dari dalam diri (motivasi intrinsik) atau dari luar (motivasi ekstrinsik).

Berikut adalah dua jenis motivasi utama:

  1. Motivasi Intrinsik: Dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang, didorong oleh minat, rasa ingin tahu, atau kepuasan pribadi. Misalnya, seseorang belajar karena menyukai mata pelajaran tersebut, merasa senang ketika menguasai sesuatu yang baru, atau ingin menjadi pribadi yang lebih baik.
  2. Motivasi Ekstrinsik: Dorongan yang berasal dari faktor luar, seperti pujian, hadiah, atau penghargaan. Contohnya, seorang siswa yang belajar keras untuk mendapatkan nilai tinggi, pujian dari guru, atau hadiah dari orang tua.

Fungsi Motivasi:

  1. Mengarahkan: Motivasi membantu seseorang menentukan arah tujuan, sehingga mereka tahu apa yang ingin dicapai.
  2. Mendorong: Motivasi memberikan dorongan untuk berusaha dan bekerja keras meskipun menghadapi kesulitan.
  3. Mempertahankan: Motivasi juga membantu seseorang tetap konsisten dan tidak mudah menyerah saat menghadapi hambatan.

Motivasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa motivasi, seseorang mungkin tidak memiliki semangat untuk mencapai hal-hal besar. Dalam konteks belajar, misalnya, motivasi membantu siswa terus belajar dan berusaha mencapai hasil yang maksimal.

Motivasi dalam belajar

adalah dorongan yang mendorong individu untuk aktif dalam proses belajar, baik di dalam maupun di luar lingkungan pendidikan formal. Berikut beberapa poin penting tentang motivasi belajar:

1. Pentingnya Niat

Memiliki niat yang kuat dalam belajar sangat penting. Ketika siswa menyadari bahwa belajar adalah kunci untuk mencapai impian dan tujuan hidup, mereka cenderung lebih termotivasi untuk berusaha.

2. Menetapkan Tujuan

Menetapkan tujuan yang jelas dapat meningkatkan motivasi. Tujuan yang spesifik dan terukur memberi arah dan fokus pada proses belajar, sehingga siswa merasa memiliki pencapaian ketika tujuan tersebut tercapai.

3. Kepuasan Pribadi

Rasa puas setelah memahami materi atau berhasil menyelesaikan tugas dapat menjadi sumber motivasi. Siswa yang merasa bangga atas prestasi mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar lebih lanjut.

4. Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan belajar yang positif, termasuk dukungan dari guru, teman, dan keluarga, dapat meningkatkan motivasi belajar. Ketika siswa merasa didukung, mereka lebih bersemangat untuk belajar.

5. Metode Pembelajaran yang Menarik

Metode pembelajaran yang variatif dan interaktif, seperti diskusi kelompok, proyek kreatif, atau pembelajaran berbasis teknologi, dapat membuat proses belajar lebih menarik dan meningkatkan motivasi siswa.

6. Penghargaan dan Pengakuan

Pemberian penghargaan atau pengakuan atas pencapaian belajar dapat menjadi motivasi tambahan. Hal ini membuat siswa merasa dihargai dan mendorong mereka untuk terus berusaha.

7. Mengatasi Rasa Takut dan Stres

Siswa yang mampu mengatasi rasa takut gagal atau stres cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Mengajarkan keterampilan manajemen stres dapat membantu siswa tetap fokus pada belajar.

8. Relevansi Materi

Menunjukkan bagaimana materi pelajaran relevan dengan kehidupan sehari-hari atau tujuan masa depan siswa dapat meningkatkan motivasi. Siswa lebih cenderung belajar ketika mereka melihat manfaat praktis dari apa yang mereka pelajari.

9. Belajar dari Kesalahan

Mengajarkan siswa untuk melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar, bukan sebagai kegagalan, dapat meningkatkan motivasi. Hal ini membantu mereka untuk tetap termotivasi meskipun menghadapi tantangan.

Dengan memahami dan menerapkan aspek-aspek ini, siswa dapat mengembangkan motivasi belajar yang kuat, yang akan membantu mereka meraih kesuksesan dalam pendidikan dan kehidupan mereka.

Hari Santri, Peringatan Hari Santri, Sejarah Hari Santri, Uncategorized

Hari Santri – Sejarah Hari santri – Peringatan hari Santri

Pengertian Hari Santri

Hari ini adalah peringatan tahunan yang jatuh pada tanggal 22 Oktober di Indonesia. Hari ini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. pada tahun 2015 untuk penghargaan kepada santri yang memiliki peran dalam mempertahankan (NKRI).

Penetapan tanggal 22 Oktober didasarkan pada peristiwa bersejarah yang dikenal dengan Resolusi Jihad, yang dicetuskan oleh Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), pada tahun 1945. Resolusi ini memobilisasi para santri dan ulama untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari kembalinya penjajah Belanda yang datang bersama Sekutu pasca-Proklamasi.

Terlahirnya Hari Santri

Sejarah ini bermula pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. khususnya pada tanggal 22 Oktober 1945. Pada hari itu, Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), mengeluarkan sebuah fatwa yang dikenal sebagai Resolusi Jihad. Resolusi Jihad tersebut menggerakkan ribuan santri dan masyarakat, khususnya di Jawa Timur, untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan ini dikenang dalam sejarah Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. di mana para santri dan rakyat Surabaya melawan pasukan Sekutu. Pertempuran ini menjadi salah satu pertempuran paling heroik dalam sejarah Indonesia dan dikenang sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan.

Dalam konteks inilah, peran santri dan ulama begitu signifikan dalam menjaga kedaulatan bangsa. Santri tidak hanya berperan sebagai pelajar agama di pesantren, tetapi juga sebagai pejuang yang ikut serta dalam mempertahankan kemerdekaan. Mereka memiliki semangat juang yang tinggi karena didorong oleh keyakinan agama dan cinta tanah air.

Sebagai penghargaan atas jasa besar santri dalam sejarah perjuangan bangsa. pada tanggal 22 Oktober 2015, Presiden Joko Widodo menetapkan H.S.N melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan ini bertujuan untuk mengenang perjuangan para santri serta menegaskan peran penting mereka dalam menjaga persatuan dan integritas (NKRI).

https://id.wikipedia.org/wiki/MoralH.S.N. diperingati setiap tahun sebagai momentum untuk meneguhkan kembali semangat kebangsaan dan memperkuat peran pesantren dalam membangun moralitas bangsa.

Sepak bola dan kebugaran santri di pesantren, Filosofi sepak bola di kalangan santri, Sepak bola sebagai pembelajaran teamwork di pesantren, Hubungan sepak bola dan pendidikan agama di pesantren, Piala sepak bola antar pesantren.
sepak bola, sepak bola di pesantren, Uncategorized

Sepak Bola – Pengertian Sepak Bola – Sepak Bola di PPMM

Pengertian Sepak Bola

Sepak bola adalah olahraga tim yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan sebelas pemain. Tujuannya adalah mencetak gol ke gawang lawan dengan cara menendang bola menggunakan kaki atau bagian tubuh lain, kecuali tangan. Olahraga ini sangat populer hingga para santri di Pesantren menggemarinya.

Olahraga ini biasanya berlangsung selama 90 menit, dibagi menjadi dua babak, masing-masing 45 menit. Dalam permainan, strategi, kerja sama tim, serta keterampilan individu sangat penting untuk mencapai kemenangan.

Kegiatan Ini di Pondok Pesantren

Sepak bola di Pondok Pesantren Madinatul Musthofa menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang digemari oleh para santri. Selain menjadi sarana rekreasi dan olahraga, kegiatan ini juga berfungsi sebagai cara untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, disiplin, sportivitas, dan kepemimpinan.

Berikut beberapa manfaat sepak bola di lingkungan pesantren:

  1. Kebugaran Fisik: Olahraga ini membantu santri menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan, yang penting untuk mendukung aktivitas ibadah dan belajar.
  2. Pembinaan Karakter: Olahraga bola mengajarkan nilai-nilai kerja sama, kejujuran, dan sportivitas. Santri belajar untuk menghargai peran setiap anggota tim dan menjunjung tinggi semangat fair play.
  3. Disiplin dan Manajemen Waktu: Olahraga kaki ini di pesantren biasanya dijadwalkan dengan ketat agar tidak mengganggu kegiatan ibadah dan belajar. Hal ini mengajarkan santri pentingnya manajemen waktu.
  4. Pengembangan Bakat: Beberapa pesantren memiliki tim bola yang cukup kompetitif dan bahkan ikut serta dalam turnamen antar pesantren atau daerah, sehingga santri yang berbakat dapat mengembangkan potensi mereka.
  5. Persaudaraan dan Solidaritas: Olahraga ini juga menjadi ajang memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara para santri. Semangat kekompakan tim di lapangan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di pesantren.

Ada pesantren yang bahkan memiliki lapangan sepak bola sendiri, dan beberapa di antaranya rutin mengadakan turnamen antar santri atau bahkan antar pesantren. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk mempererat tali persaudaraan antara santri dari berbagai pesantren dan memperluas pergaulan mereka.

berikut ini beberapa photo kegiatan sepak bola di Pondok Pesantren Madinatul Musthofa

Sepak bola dan kebugaran santri di pesantren, Filosofi sepak bola di kalangan santri, Sepak bola sebagai pembelajaran teamwork di pesantren, Hubungan sepak bola dan pendidikan agama di pesantren, Piala sepak bola antar pesantren.
Koordinasi dalam organisasi pesantren, Visi dan misi organisasi pesantren, Organisasi alumni pesantren, Perencanaan dalam organisasi pesantren
Organisasi, Organisasi pesantren, Struktur Organisasi Pesantren

Organisasi – Organisasi Pesantren – Struktur Organisasi Pesantren

Pengertian Organisasi

Organisasi adalah kelompok yang terstruktur dari orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama. Biasanya, organisasi memiliki peran, tanggung jawab, dan proses yang terdefinisi untuk memastikan koordinasi dan kerjasama di antara para anggotanya. Organisasi bisa hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari tim kecil hingga perusahaan besar, dan mereka beroperasi di berbagai sektor seperti bisnis, pendidikan, pemerintahan, organisasi nirlaba, dan lain-lain.

Ciri-ciri utama dari sebuah organisasi meliputi:

  1. Struktur: Ini merujuk pada bagaimana organisasi diatur, sering kali digambarkan dalam bagan organisasi. Ini mendefinisikan hierarki, peran, dan hubungan antara anggota (misalnya, manajer, karyawan, departemen).
  2. Tujuan: Organisasi memiliki tujuan atau maksud tertentu yang memandu aktivitas mereka, seperti memaksimalkan keuntungan dalam bisnis, memberikan pendidikan di sekolah, atau bantuan kemanusiaan dalam organisasi nirlaba.
  3. Orang-orang: Organisasi terdiri dari individu-individu yang bekerja sama. Orang-orang ini ditugaskan berbagai peran dan tanggung jawab berdasarkan keterampilan dan keahlian mereka.
  4. Proses: Organisasi memiliki prosedur dan kebijakan yang ditetapkan untuk mengatur bagaimana tugas-tugas dilaksanakan dan keputusan dibuat. Ini memastikan efisiensi dan konsistensi.
  5. Sumber Daya: Ini mencakup sumber daya manusia, modal finansial, peralatan, dan aset lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
  6. Budaya: Organisasi sering kali memiliki seperangkat nilai, norma, dan perilaku bersama yang membentuk lingkungan kerja dan mempengaruhi cara anggota berinteraksi.

Contoh organisasi termasuk perusahaan, institusi pendidikan, kelompok keagamaan, pemerintah, dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Organisasi Pesantren

Organisasi Pesantren bisa dikatakan miniatur dari organisasi yang telah disebutkan di atas. Sebuah organisasi yang di dirikan dalam pesantren ini dijalankan oleh para pelajar atau para santri agar para santri lebih disiplin dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. guna agar para pelajar atau santri lebih terlatih atau sudah terbiasa menghadapi tanggung jawab yang besar di pesantren sebelum turun ke masyarakat atau organisasi politik dan lain-lain. Para santri bisa meminta bantuan kepada para Ustadz yang sudah berpengalaman jika ada kendala kendala yang tidak bisa di tangani oleh santri itu sendirian tanpa pengalaman yang luas, dengan begini para santri bisa mendaoatkan pengalaman yang sangat berharga yang membuatnya menjadi semakin dewasa di kemudian hari

Apa itu Pramuka, Pramuka Indonesia, Sejarah Pramuka

Gerakan Kepramukaan – Sejarah Pramuka – Pramuka Indonesia

Pengertian Pramuka & Tingkatannya

Gerakan Kepramukaan adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.

Kelompok Kepramukaan

“Pramuka” merupakan sebutan bagi Anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;

  1. Pramuka Siaga (7-10 tahun),
  2. Pramuka Penggalang (11-15 tahun),
  3. Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan
  4. Pramuka Pandega (21-25 tahun).

Sedangkan yang dimaksud “Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga. Kegiatan ini dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Sasaran akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.

Sejarah Pramuka Dunia

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell atau yang lebih dikenal dengan Lord Baden-Powell adalah orang yang pertama kali mempelopori gerakan Pramuka. Ia juga mempelopori kepanduan (Boy Scout). Ia adalah seorang mantan tentara asal Inggris yang sejak kecil menyukai kegiatan di luar ruangan (outdoor).

Kebiasaannya merangkum pengalaman dalam latihan kepanduan menghasilkan sebuah buku yang berjudul Scouting for Boys. Robert Baden-Powell kemudian mendiringkan suatu organisasi kepanduan khusus perempuan.

Tahun 1918 ia mendirikan organisasi Rover Scout untuk penegak (usia 16-20 tahun). Kegiatan organisasi ini dan juga buku panduannya akhirnya mendapat perhatian di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Sejarah Pramuka Indonesia

Perkembangan Pramuka Indonesia terjadi pada tiga periode, yaitu mulai masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, dan pasca kemerdekaan Indonesia.

Gerakan Pramuka Indonesia lahir tahun 1961, merujuk pada Keppres RI No. 112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka.

Organisasi kepanduan ini kemudian diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat Indonesia pada 14 Agustus 1961. Hal ini terjadi tak lama setelah Presiden RI memberikan anugerah Panji Gerakan Pramuka melalui Keppres RI Nomor 448 Tahun 1961.

Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus dianggap sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka dan diperingati setiap tahun hingga saat ini.

Pentingnya Kepramukaan

Pramuka memiliki peran penting dalam pengembangan individu dan masyarakat. Berikut beberapa poin penting mengenai keberadaan pramuka:

  1. Pembentukan Karakter: Pramuka membantu membentuk nilai-nilai positif, seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab, yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Kepemimpinan: Melalui berbagai kegiatan, anggota pramuka belajar menjadi pemimpin yang baik dan mampu mengambil keputusan yang tepat.
  3. Keterampilan Hidup: Pramuka mengajarkan keterampilan praktis, seperti bertahan hidup, pertolongan pertama, dan keterampilan sosial, yang berguna dalam berbagai situasi.
  4. Cinta Lingkungan: Kegiatan pramuka sering berfokus pada pelestarian alam, yang menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
  5. Persatuan dan Kebersamaan: Pramuka memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara anggota, terlepas dari latar belakang yang berbeda.
  6. Aktivitas Positif: Kegiatan pramuka memberikan alternatif yang positif bagi anak muda untuk menghabiskan waktu, jauh dari pengaruh negatif.
  7. Pengembangan Sosial: Pramuka memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain, meningkatkan keterampilan komunikasi dan hubungan sosial.
  8. Persiapan Masa Depan: Pengalaman dan keterampilan yang diperoleh dalam pramuka sangat berguna dalam pendidikan dan karir di masa depan.

Dengan semua manfaat ini, pramuka menjadi salah satu wadah yang penting. Pramuka membentuk generasi muda yang berkualitas. Mereka berkontribusi positif bagi masyarakat.

Kepramukaan di PPMM

Setelah selesainya liburan panjang santri. Pada hari Kamis siang , Pondok Pesantren Madinatul Musthofa mengaktifkan kembali kegiatan kepramukaan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kamis.

Kepramukaan di Pondok Pesantren Madinatul Musthofa merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh santri PPMM. Kegiatan ini termasuk salah satu kurikulum dalam pendidikan di PPMM. Dikarenakan kegiatan ini dapat mendidik santri dalam segi kemandirian, kedisiplinan, serta ketangkasan yang mana sangat bermanfaat bagi santri.

Arti Muhadloroh, Latihan Muhadloroh, Pengertian Muhadloroh

Muhadloroh Adalah – Arti Muhadloroh – Latihan Muhadloroh

Pengertian Muhadloroh

Muhadloroh (pidato) adalah salah satu kegiatan khas di pesantren yang berfungsi sebagai latihan berbicara di depan umum. Aktivitas ini biasanya dilakukan oleh para santri untuk mengasah keterampilan berbicara, terutama dalam konteks menyampaikan ceramah agama. Kegiatan ini bukan hanya tentang kemampuan berpidato, melainkan juga mencakup penguasaan materi agama, retorika, serta kepercayaan diri.

Tujuan utama dari muhadloroh adalah membekali santri dengan kemampuan public speaking, terutama karena dalam tradisi pesantren, santri kelak diharapkan menjadi tokoh yang dapat memberikan ceramah atau berdakwah di masyarakat. Oleh karena itu, melalui muhadloroh, mereka dilatih bagaimana cara menyusun materi yang baik, memahami audiens, serta berbicara dengan jelas dan terstruktur.

Setiap santri biasanya diberikan giliran untuk tampil di hadapan teman-temannya, baik secara individu maupun dalam kelompok. Mereka diminta menyampaikan materi keagamaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, seperti tentang akhlak, fiqih, tauhid, tafsir, atau tema-tema lain yang relevan dengan pendidikan Islam. Selain melatih kemampuan berbicara, muhadloroh juga mengajarkan santri tentang tanggung jawab dan disiplin dalam mempersiapkan materi.

Setelah menyampaikan ceramah, santri akan mendapatkan evaluasi dari ustadz atau senior yang berperan sebagai pembimbing. Evaluasi ini meliputi berbagai aspek, seperti cara penyampaian, kelancaran berbicara, ketepatan penggunaan bahasa, penguasaan materi, dan sikap di depan umum. Masukan dari pembimbing ini sangat penting untuk membantu santri memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kemampuannya.

Kegiatan ini dilakukan secara rutin, biasanya seminggu sekali, tergantung kebijakan masing-masing pesantren. Ada pesantren yang mewajibkan muhadloroh dalam bahasa Arab atau bahasa Inggris untuk melatih penguasaan bahasa asing. Di sisi lain, ada pula yang mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia untuk mempersiapkan santri berinteraksi di masyarakat.

Secara keseluruhan, muhadloroh adalah bagian penting dari pendidikan di pesantren yang bertujuan membentuk santri menjadi pribadi yang tidak hanya paham ilmu agama, tetapi juga mampu menyampaikannya dengan baik. Kegiatan ini membangun kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, serta kesiapan mereka dalam menyebarkan ilmu agama di masa depan.

Berikut ini beberapa photo Latihan Pidato

kedisiplinan santri, kedisiplinan santri dalam ibadah, kedisiplinan santri dalam belajar, kedisiplinan santri dan kebersihan, kedisiplinan santri dalam kerapihan, kedisiplinan santri terhadap guru, kedisiplinan santri dan tanggung jawab, kedisiplinan santri dalam akhlak, kedisiplinan santri dan pengelolaan waktu, kedisiplinan santri dalam sanksi, kedisiplinan santri dalam pendidikan, kedisiplinan santri dan moralitas, kedisiplinan santri dalam komitmen, kedisiplinan santri dalam pengendalian diri, kedisiplinan santri dan hubungan sosial, kedisiplinan santri dalam disiplin belajar, kedisiplinan santri saat shalat berjamaah, kedisiplinan santri dalam mengaji, kedisiplinan santri saat puasa, kedisiplinan santri untuk lingkungan bersih, kedisiplinan santri dalam kerja bakti, kedisiplinan santri dan sikap sopan, kedisiplinan santri dalam kontribusi positif, kedisiplinan santri di masyarakat, kedisiplinan santri dan kebiasaan baik, kedisiplinan santri dalam aktivitas sehari-hari, kedisiplinan santri dalam diskusi, kedisiplinan santri dan etika, kedisiplinan santri untuk masa depan, kedisiplinan santri dalam pelatihan, kedisiplinan santri sebagai identitas
Kedisiplinan Santri

Kedisiplinan Santri – Kedisiplinan Santri di Pesantren

Kedisiplinan Santri

Kedisiplinan santri di pesantren sangat penting dalam membentuk karakter, tanggung jawab, dan akhlak yang baik. Hal ini mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti ketaatan terhadap aturan pesantren, ibadah, belajar, menjaga kebersihan, serta hubungan sosial.

kedisiplinan santri, kedisiplinan santri dalam ibadah, kedisiplinan santri dalam belajar, kedisiplinan santri dan kebersihan, kedisiplinan santri dalam kerapihan, kedisiplinan santri terhadap guru, kedisiplinan santri dan tanggung jawab, kedisiplinan santri dalam akhlak, kedisiplinan santri dan pengelolaan waktu, kedisiplinan santri dalam sanksi, kedisiplinan santri dalam pendidikan, kedisiplinan santri dan moralitas, kedisiplinan santri dalam komitmen, kedisiplinan santri dalam pengendalian diri, kedisiplinan santri dan hubungan sosial, kedisiplinan santri dalam disiplin belajar, kedisiplinan santri saat shalat berjamaah, kedisiplinan santri dalam mengaji, kedisiplinan santri saat puasa, kedisiplinan santri untuk lingkungan bersih, kedisiplinan santri dalam kerja bakti, kedisiplinan santri dan sikap sopan, kedisiplinan santri dalam kontribusi positif, kedisiplinan santri di masyarakat, kedisiplinan santri dan kebiasaan baik, kedisiplinan santri dalam aktivitas sehari-hari, kedisiplinan santri dalam diskusi, kedisiplinan santri dan etika, kedisiplinan santri untuk masa depan, kedisiplinan santri dalam pelatihan, kedisiplinan santri sebagai identitas.

Disiplin ibadah

Santri diajarkan disiplin dalam menjalankan ibadah seperti shalat lima waktu berjamaah, mengaji, dan berpuasa. Selain itu, disiplin dalam belajar juga diterapkan melalui jadwal yang ketat dan fokus pada ilmu agama serta akademis. Kedisiplinan ini menjadi pendorong ketepatan waktu dan keseriusan dalam kegiatan belajar maupun ibadah.

Disiplin Waktu

Disiplin waktu menjadi fondasi penting, dengan pengelolaan waktu yang baik antara belajar, ibadah, dan istirahat. Penegakan disiplin juga melibatkan sanksi yang bersifat mendidik untuk memastikan santri memahami pentingnya mematuhi aturan tanpa merasa tertekan.

الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَهَب

alwaqtu atsmanu minadz dzahabi
Waktu itu lebih berharga daripada emas.

Apakah benar waktu lebih mahal daripada emas? jika ditinjau memang lebih mahal maka waktu yang telah lewat tidak dapat dibeli lagi untuk kembali dengan apapun meskipun oleh semua emas yang ada di dunia ini.

Jika dianggap murah? Bisa jadi, karena siapapun akan mendapatkan waktu yang sama dengan yang lain tanpa ada pungutan biaya dengan kadar yang sama tergantung mau dimanfaatkan untuk apa.

Salah satu orang terkaya di dunia mengatakan bahwa anda dapat membeli apapun kecuali waktu, dari situ berlaku bahwa pepatah tersebut memang benar.

kedisiplinan santri, kedisiplinan santri dalam ibadah, kedisiplinan santri dalam belajar, kedisiplinan santri dan kebersihan, kedisiplinan santri dalam kerapihan, kedisiplinan santri terhadap guru, kedisiplinan santri dan tanggung jawab, kedisiplinan santri dalam akhlak, kedisiplinan santri dan pengelolaan waktu, kedisiplinan santri dalam sanksi, kedisiplinan santri dalam pendidikan, kedisiplinan santri dan moralitas, kedisiplinan santri dalam komitmen, kedisiplinan santri dalam pengendalian diri, kedisiplinan santri dan hubungan sosial, kedisiplinan santri dalam disiplin belajar, kedisiplinan santri saat shalat berjamaah, kedisiplinan santri dalam mengaji, kedisiplinan santri saat puasa, kedisiplinan santri untuk lingkungan bersih, kedisiplinan santri dalam kerja bakti, kedisiplinan santri dan sikap sopan, kedisiplinan santri dalam kontribusi positif, kedisiplinan santri di masyarakat, kedisiplinan santri dan kebiasaan baik, kedisiplinan santri dalam aktivitas sehari-hari, kedisiplinan santri dalam diskusi, kedisiplinan santri dan etika, kedisiplinan santri untuk masa depan, kedisiplinan santri dalam pelatihan, kedisiplinan santri sebagai identitas.

Selain itu, santri dilatih untuk mengendalikan diri, baik dalam menahan emosi maupun perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Kedisiplinan ini diharapkan menjadi bekal berharga bagi santri ketika kembali ke masyarakat, membantu mereka menjadi individu yang berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi positif.

Dengan kedisiplinan santri dipersiapkan untuk menghadapi tantangan kehidupan dan menjalani peran mereka dengan sikap yang sesuai dengan ajaran Islam.

Metode KBM Pesantren, Sorogan di KBM Pesantren, Bandongan di KBM Pesantren, Halaqah di Pesantren, Kitab kuning di KBM Pesantren, Pendidikan agama di Pesantren, Akhlak di KBM Pesantren, KBM berbasis fiqih, Tauhid di KBM Pesantren, Tasawuf di Pesantren, Tafsir di KBM Pesantren, Hadits di KBM Pesantren, Kyai dalam KBM Pesantren, Ustadz di KBM Pesantren, Peran santri di KBM Pesantren, Kemandirian di KBM Pesantren, Karakter di KBM Pesantren, Adab di KBM Pesantren, Belajar sepanjang hari di Pesantren, Diskusi di KBM Pesantren, Keterampilan hidup di Pesantren, Kesederhanaan di KBM Pesantren, Fiqih di KBM Pesantren, KBM interaktif di Pesantren, Kitab klasik di Pesantren, Lingkungan pesantren di KBM, Evaluasi di KBM Pesantren, Pembelajaran di masjid, Karakter di KBM Pesantren, Ilmu dan amal di Pesantren.
KBM, KBM di Pesantren

KBM di Pesantren – KBM di Ponpes – KBM di Pesantren Madinatul Musthofa

KBM di Pesantren

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di pesantren memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan KBM di lembaga pendidikan formal lainnya. Di pesantren, KBM tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan umum, tetapi juga menitikberatkan pada pendidikan agama Islam. Tujuan utamanya adalah membentuk karakter santri yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, serta siap berkontribusi kepada masyarakat.

Metode KBM Pesantren, Sorogan di KBM Pesantren, Bandongan di KBM Pesantren, Halaqah di Pesantren, Kitab kuning di KBM Pesantren, Pendidikan agama di Pesantren, Akhlak di KBM Pesantren, KBM berbasis fiqih, Tauhid di KBM Pesantren, Tasawuf di Pesantren, Tafsir di KBM Pesantren, Hadits di KBM Pesantren, Kyai dalam KBM Pesantren, Ustadz di KBM Pesantren, Peran santri di KBM Pesantren, Kemandirian di KBM Pesantren, Karakter di KBM Pesantren, Adab di KBM Pesantren, Belajar sepanjang hari di Pesantren, Diskusi di KBM Pesantren, Keterampilan hidup di Pesantren, Kesederhanaan di KBM Pesantren, Fiqih di KBM Pesantren, KBM interaktif di Pesantren, Kitab klasik di Pesantren, Lingkungan pesantren di KBM, Evaluasi di KBM Pesantren, Pembelajaran di masjid, Karakter di KBM Pesantren, Ilmu dan amal di Pesantren.

Dalam pelaksanaannya, KBM di pesantren umumnya menggunakan metode tradisional seperti sorogan, bandongan, dan halaqah. Pada metode sorogan, santri belajar secara individual dengan membaca kitab di hadapan ustadz atau kyai. Sedangkan metode bandongan melibatkan sekelompok santri yang mendengarkan penjelasan kyai atau ustadz mengenai isi kitab. Metode halaqah digunakan dalam pengajaran berbentuk diskusi kelompok yang lebih interaktif.

Salah satu karakteristik KBM pesantren adalah penggunaan kitab kuning atau kitab klasik yang ditulis dalam bahasa Arab tanpa harakat. Kitab-kitab ini berisi kajian mendalam tentang fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, hingga hadits. Selain itu, pesantren juga mengajarkan keterampilan praktis seperti bertani, berdagang, atau keterampilan lainnya yang mendukung kemandirian santri.

Metode KBM Pesantren, Sorogan di KBM Pesantren, Bandongan di KBM Pesantren, Halaqah di Pesantren, Kitab kuning di KBM Pesantren, Pendidikan agama di Pesantren, Akhlak di KBM Pesantren, KBM berbasis fiqih, Tauhid di KBM Pesantren, Tasawuf di Pesantren, Tafsir di KBM Pesantren, Hadits di KBM Pesantren, Kyai dalam KBM Pesantren, Ustadz di KBM Pesantren, Peran santri di KBM Pesantren, Kemandirian di KBM Pesantren, Karakter di KBM Pesantren, Adab di KBM Pesantren, Belajar sepanjang hari di Pesantren, Diskusi di KBM Pesantren, Keterampilan hidup di Pesantren, Kesederhanaan di KBM Pesantren, Fiqih di KBM Pesantren, KBM interaktif di Pesantren, Kitab klasik di Pesantren, Lingkungan pesantren di KBM, Evaluasi di KBM Pesantren, Pembelajaran di masjid, Karakter di KBM Pesantren, Ilmu dan amal di Pesantren.
Metode KBM Pesantren, Sorogan di KBM Pesantren, Bandongan di KBM Pesantren, Halaqah di Pesantren, Kitab kuning di KBM Pesantren, Pendidikan agama di Pesantren, Akhlak di KBM Pesantren, KBM berbasis fiqih, Tauhid di KBM Pesantren, Tasawuf di Pesantren, Tafsir di KBM Pesantren, Hadits di KBM Pesantren, Kyai dalam KBM Pesantren, Ustadz di KBM Pesantren, Peran santri di KBM Pesantren, Kemandirian di KBM Pesantren, Karakter di KBM Pesantren, Adab di KBM Pesantren, Belajar sepanjang hari di Pesantren, Diskusi di KBM Pesantren, Keterampilan hidup di Pesantren, Kesederhanaan di KBM Pesantren, Fiqih di KBM Pesantren, KBM interaktif di Pesantren, Kitab klasik di Pesantren, Lingkungan pesantren di KBM, Evaluasi di KBM Pesantren, Pembelajaran di masjid, Karakter di KBM Pesantren, Ilmu dan amal di Pesantren.

Di Pesantren Madinatul Musthofa kegiatan ini tidak terbatas pada waktu dan tempat. Santri belajar sepanjang hari, dari subuh hingga malam, baik di dalam kelas maupun di luar, seperti di masjid, asrama, atau bahkan di lingkungan pesantren. Proses belajar ini berkelanjutan dan sering kali dilakukan dalam suasana yang sederhana namun khusyuk, di mana adab dan etika dalam menuntut ilmu sangat dijunjung tinggi.

Dengan kombinasi antara ilmu agama, keterampilan hidup, dan bimbingan moral, di pesantren hal ini berperan penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak baik serta memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

Biaya pesantren, Formulir Pendaftaran Pesantren, KMI kreativitas, KMI Pondok, KMI Sosialisasi, pengertian KMI, Pesantren Modern, Sejarah KMI, Sejarah pondok indonesia, sejarah pondok pesantren, Sejarah Pondok Salafiyah, Sejarah Pondok Santri, Sejarah Pondok Tradisional, Uncategorized

Pendaftaran Pesantren – Pesantren Modern – Formulir Pendaftaran Pesantren

Pendaftaran Pesantren

Pendaftaran pesantren merujuk pada proses registrasi santri (murid) untuk masuk ke lembaga pendidikan berbasis agama Islam yang dikenal sebagai pesantren. Pesantren merupakan tempat di mana santri belajar agama, akhlak, serta ilmu pengetahuan umum dalam suasana yang islami.

Proses pendaftaran biasanya melibatkan beberapa langkah, antara lain:

  1. Pengisian Formulir: Calon santri mengisi formulir pendaftaran yang berisi data pribadi dan informasi lainnya.
  2. Pemenuhan Syarat: Calon santri harus memenuhi syarat yang ditentukan, seperti usia, latar belakang pendidikan, dan dokumen yang diperlukan.
  3. Biaya Pendaftaran: Pembayaran biaya pendaftaran yang biasanya diperlukan untuk administrasi.

Tujuan dari pendaftaran pesantren adalah untuk memastikan bahwa santri yang diterima sesuai dengan visi dan misi pesantren, serta dapat mengikuti kurikulum dan kegiatan yang disediakan. Proses ini juga membantu pesantren dalam merencanakan pengelolaan dan pembelajaran santri yang efektif.

Formulir Pendaftaran

Link pendaftaran santri baru: bit.ly:PendaftaransiswabaruMM

Pendaftaran

Pendidikan agama adalah wajib untuk memberikan bekal terbaik putra-putri kita. Hal ini akan mempersiapkan generasi shaleh-shalehah. Generasi ini akan memberi kebahagiaan bagi orangtua dan keluarga.

Pesantren Madinatul Musthofa sudah membuka Pendaftaran Calon Murid Baru/Pindahan Tahun Pelajaran. Pendaftaran ini untuk semua jenjang SD dan TMI (setara SLTP/SLTA atau setingkat SMP/Mts – SMA/Madrasah Aliyah).

Anda bisa datang kapan saja untuk melihat-lihat, survei atau mendaftar. Kami selalu siap melayani Anda. Kantor Penerimaan Murid Baru buka setiap hari Senin – Kamis, mulai pukul 07.00 sampai 12.00. Atau Menghubungi kami Jika anda berhalangan untuk datang

Tempat:
Madinatul Musthofa For Islamic Studies And Education
Kp. Batukapur , Ds. Curugagung, RT 24/ RW 02
Kec. Sagalaherang, Kab. Subang, Jawa Barat- Indonesia. WA./081572244388

Biaya Pendaftaran

Pendaftaran awal masuk

  1. ATK Rp: 250.000
  2. Buku Pelajaran Rp: 950.000
  3. Lemari Pakaian Rp: 1.400.000
  4. Biaya Khutbatul ‘Arsy Rp: 100.000
  5. Infaq Peluasan Tanah Rp: 500.000
  6. Infaq Pembangunan Rp: 1.000.000
  7. Biaya Bulanan Pertama Rp: 500.000

TOTAL Rp: 4.700.000

Biaya Bulanan

  1. Makan 3kali sehari Rp: 370.000
  2. Biaya Sekolah dan Asrama Rp: 150.000

TOTAL Rp: 500.000

Biaya Daftar Ulang

  1. Biaya Khjutbatul ‘Arsy Rp: 100.000
  2. ATK dll Rp: 250.000

TOTAL Rp: 350.000