Apa itu Qiraat, Imam qiraat, Qiraat, Sejarah Qiraat

Qira’at – Sejarah Qiraat – Para Imam Qiraat

Sejarah Ilmu Qira’at dan Biografi Imam Sab’ah

Ilmu Qira’at (ilmu bacaan Al quran) adalah ilmu yang mempelajari berbagai cara membaca Al-Qur’an berdasarkan periwayatan yang sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu sistem qira’at yang paling dikenal adalah Qira’at Sab’ah (tujuh qira’at), yang merujuk pada tujuh imam besar yang qira’atnya diakui otoritatif. Qira’at ini memiliki dasar sanad yang kuat dan telah melewati kajian mendalam oleh para ulama.

Artikel ini akan membahas sejarah perkembangan ilmu qira’at serta biografi singkat para Imam Sab’ah (tujuh imam qira’at), yang menjadi rujukan utama dalam ilmu qira’at.

Sejarah Perkembangan Ilmu Qira’at

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, perbedaan dialek dalam membaca Al-Qur’an mulai muncul di kalangan umat Islam yang tersebar di berbagai wilayah. Hal ini disebabkan oleh berbagai suku Arab yang memiliki dialek berbeda. Untuk memelihara keaslian bacaan, Khalifah Utsman bin Affan melakukan kodifikasi mushaf standar, yang dikenal sebagai Mushaf Utsmani, pada pertengahan abad pertama Hijriyah. Meskipun begitu, variasi qira’at yang diajarkan oleh Nabi tetap dijaga melalui jalur periwayatan yang sahih.

Pada abad ke-2 dan ke-3 Hijriyah, para ulama mulai mengumpulkan dan mendokumentasikan bacaan-bacaan Al-Qur’an yang diajarkan oleh Nabi melalui para sahabat. Dari sekian banyak bacaan yang diriwayatkan, tujuh qira’at terpilih sebagai yang paling otentik dan dikenal sebagai Qira’at Sab’ah.

Imam Sab’ah: Tujuh Imam Qira’at

Berikut ini adalah biografi singkat tujuh imam besar qira’at, yang dikenal sebagai Imam Sab’ah.


1. Imam Nafi’ al-Madani (70-169 H)

Nama lengkap: Nafi’ bin Abdurrahman bin Abi Nu’aim al-Madani.

Imam Nafi’ dilahirkan pada tahun 70 H di Madinah. Ia merupakan salah satu tokoh besar dalam qira’at Al-Qur’an di kota Madinah dan meriwayatkan qira’atnya melalui dua murid utamanya: Qalun dan Warsh. Beliau belajar dari para tabi’in yang mengambil langsung dari sahabat Rasulullah SAW, seperti Abu Hurairah dan Abdullah bin Abbas. Qira’atnya terkenal di wilayah Afrika Utara, khususnya Maroko.


2. Imam Ibn Katsir al-Makki (45-120 H)

Nama lengkap: Abdullah bin Katsir al-Makki.

Ibn Kathir lahir di Mekah dan terkenal sebagai imam qira’at yang utama di wilayah tersebut. Ia belajar dari sahabat Anas bin Malik dan sahabat lainnya yang belajar langsung dari Rasulullah. Qira’atnya diriwayatkan melalui dua murid utamanya, yaitu Al-Bazzi dan Qunbul. Bacaan Ibn Kathir banyak diikuti di wilayah Hijaz pada masanya.


3. Imam Abu ‘Amr al-Bashri (68-154 H)

Nama lengkap: Abu ‘Amr bin al-‘Ala al-Bashri.

Imam Abu ‘Amr berasal dari Basra (Iraq) dan dianggap sebagai ahli bahasa Arab yang sangat terkemuka pada masanya. Ia belajar dari banyak tabi’in yang menimba ilmu dari sahabat Nabi. Qira’atnya diriwayatkan melalui murid-muridnya yang terkenal, yaitu Ad-Duri dan As-Susi. Bacaan Abu ‘Amr sangat populer di Irak dan sekitarnya.


4. Imam Ibn ‘Amir asy-Syami (21-118 H)

Nama lengkap: Abdullah bin ‘Amir al-Yahsibi.

Ibn ‘Amir dilahirkan di Damaskus, Suriah, dan menjadi salah satu tokoh qira’at terkemuka di wilayah Syam. Ia belajar langsung dari sahabat Nabi seperti Mughirah bin Abi Syihab dan Wathilah bin al-Asqa’. Qira’atnya diriwayatkan oleh dua murid utamanya, yaitu Hisham dan Ibn Dhakwan. Qira’atnya banyak digunakan di wilayah Syam (Suriah).


5. Imam ‘Asim al-Kufi (w. 127 H)

Nama lengkap: ‘Asim bin Abi Najud al-Kufi.

‘Asim al-Kufi merupakan imam qira’at yang sangat terkenal dari Kufah, Irak. Ia belajar dari Zirr bin Hubaysh, yang merupakan murid Abdullah bin Mas’ud. Qira’atnya menjadi sangat populer berkat periwayatan muridnya yang terkenal, yaitu Hafs dan Shu’bah. Qira’at Hafs dari ‘Asim adalah bacaan yang paling banyak digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia saat ini.


6. Imam Hamzah al-Kufi (w. 156 H)

Nama lengkap: Hamzah bin Habib az-Zayyat al-Kufi.

Hamzah al-Kufi lahir dan besar di Kufah, Irak. Ia merupakan ahli qira’at yang sangat dihormati karena ketelitian dan kemampuannya dalam memahami bahasa Arab dan tajwid. Qira’atnya diriwayatkan melalui dua murid utama, yaitu Khalaf dan Khallad. Qira’at Hamzah banyak diikuti di kalangan masyarakat Irak.


7. Imam Al-Kisai al-Kufi (119-189 H)

Nama lengkap: Ali bin Hamzah al-Kisai.

Imam Al-Kisai juga berasal dari Kufah dan terkenal sebagai ahli tata bahasa Arab (nahwu) selain menjadi imam qira’at. Qira’atnya diriwayatkan oleh dua muridnya yang terkenal, yaitu Al-Layth dan Ad-Duri. Al-Kisai memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu bahasa Arab, dan qira’atnya populer di Kufah.


Warisan Ilmu Imam Sab’ah

Keberadaan tujuh imam ini sangat penting dalam menjaga variasi bacaan Al-Qur’an yang otentik. Melalui sanad yang mutawatir, ilmu yang diwariskan oleh Imam Sab’ah ini tetap terjaga hingga sekarang. Meskipun di beberapa wilayah, satu riwayat bacaan mungkin lebih populer dibandingkan yang lain (seperti Qira’at Hafs dari ‘Asim yang dominan di dunia Muslim), namun para ulama masih mempelajari dan mengajarkan berbagai bacaan tersebut sebagai bagian dari kekayaan ilmiah Islam.

Kesimpulan

Para imam Sab’ah memainkan peran penting dalam menjaga keaslian dan variasi bacaan Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Setiap imam memiliki jalur periwayatan yang kuat dan diakui dalam tradisi Islam. Hingga saat ini, ilmu ini masih dipelajari di berbagai lembaga pendidikan Islam di seluruh dunia, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi keilmuan Islam yang kaya.