Biaya pesantren, Formulir Pendaftaran Pesantren, KMI kreativitas, KMI Pondok, KMI Sosialisasi, pengertian KMI, Pesantren Modern, Sejarah KMI, Sejarah pondok indonesia, sejarah pondok pesantren, Sejarah Pondok Salafiyah, Sejarah Pondok Santri, Sejarah Pondok Tradisional, Uncategorized

Pendaftaran Pesantren – Pesantren Modern – Formulir Pendaftaran Pesantren

Pendaftaran Pesantren

Pendaftaran pesantren merujuk pada proses registrasi santri (murid) untuk masuk ke lembaga pendidikan berbasis agama Islam yang dikenal sebagai pesantren. Pesantren merupakan tempat di mana santri belajar agama, akhlak, serta ilmu pengetahuan umum dalam suasana yang islami.

Proses pendaftaran biasanya melibatkan beberapa langkah, antara lain:

  1. Pengisian Formulir: Calon santri mengisi formulir pendaftaran yang berisi data pribadi dan informasi lainnya.
  2. Pemenuhan Syarat: Calon santri harus memenuhi syarat yang ditentukan, seperti usia, latar belakang pendidikan, dan dokumen yang diperlukan.
  3. Biaya Pendaftaran: Pembayaran biaya pendaftaran yang biasanya diperlukan untuk administrasi.

Tujuan dari pendaftaran pesantren adalah untuk memastikan bahwa santri yang diterima sesuai dengan visi dan misi pesantren, serta dapat mengikuti kurikulum dan kegiatan yang disediakan. Proses ini juga membantu pesantren dalam merencanakan pengelolaan dan pembelajaran santri yang efektif.

Formulir Pendaftaran

Link pendaftaran santri baru: bit.ly:PendaftaransiswabaruMM

Pendaftaran

Pendidikan agama adalah wajib untuk memberikan bekal terbaik putra-putri kita. Hal ini akan mempersiapkan generasi shaleh-shalehah. Generasi ini akan memberi kebahagiaan bagi orangtua dan keluarga.

Pesantren Madinatul Musthofa sudah membuka Pendaftaran Calon Murid Baru/Pindahan Tahun Pelajaran. Pendaftaran ini untuk semua jenjang SD dan TMI (setara SLTP/SLTA atau setingkat SMP/Mts – SMA/Madrasah Aliyah).

Anda bisa datang kapan saja untuk melihat-lihat, survei atau mendaftar. Kami selalu siap melayani Anda. Kantor Penerimaan Murid Baru buka setiap hari Senin – Kamis, mulai pukul 07.00 sampai 12.00. Atau Menghubungi kami Jika anda berhalangan untuk datang

Tempat:
Madinatul Musthofa For Islamic Studies And Education
Kp. Batukapur , Ds. Curugagung, RT 24/ RW 02
Kec. Sagalaherang, Kab. Subang, Jawa Barat- Indonesia. WA./081572244388

Biaya Pendaftaran

Pendaftaran awal masuk

  1. ATK Rp: 250.000
  2. Buku Pelajaran Rp: 950.000
  3. Lemari Pakaian Rp: 1.400.000
  4. Biaya Khutbatul ‘Arsy Rp: 100.000
  5. Infaq Peluasan Tanah Rp: 500.000
  6. Infaq Pembangunan Rp: 1.000.000
  7. Biaya Bulanan Pertama Rp: 500.000

TOTAL Rp: 4.700.000

Biaya Bulanan

  1. Makan 3kali sehari Rp: 370.000
  2. Biaya Sekolah dan Asrama Rp: 150.000

TOTAL Rp: 500.000

Biaya Daftar Ulang

  1. Biaya Khjutbatul ‘Arsy Rp: 100.000
  2. ATK dll Rp: 250.000

TOTAL Rp: 350.000

Sejarah pondok indonesia, sejarah pondok pesantren, Sejarah Pondok Salafiyah, Sejarah Pondok Santri, Sejarah Pondok Tradisional

Sejarah Pondok Pesantren – Sejarah Pondok Tradisional – Sejarah Pondok Madinatul Musthofa Subang

Sejarah Pondok Pesantren

Sejarah pondok pesantren di Indonesia berawal dari penyebaran Islam yang dimulai sekitar abad ke-13, meskipun beberapa pendapat menyatakan Islam telah hadir lebih awal. Pondok pesantren berkembang sebagai lembaga pendidikan tradisional yang berfokus pada pembelajaran agama Islam, terutama Al-Qur’an, hadits, fikih, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Sistem pendidikan ini awalnya sederhana dan dilakukan oleh para ulama yang disebut kiai, yang kemudian menjadi pusat utama pendidikan Islam di Nusantara.

Pada awalnya, pondok pesantren berada di sekitar pemukiman yang dibangun dekat masjid atau surau. Para santri, atau murid yang belajar di pesantren, tinggal di “pondok” yang terbuat dari bambu atau kayu. Kata “pondok” sendiri berasal dari bahasa Arab funduq, yang berarti tempat tinggal. Kiai mengajarkan ilmu-ilmu agama dengan metode hafalan (mengaji kitab kuning) serta pemberian ijazah atau pengakuan keahlian yang dianggap sah.

Sistem pendidikan pesantren memiliki ciri khas yang kuat dalam hal hubungan antara kiai dan santri. Kiai memegang peran penting dalam membimbing, mengasuh, dan mendidik para santri, baik dalam ilmu agama maupun nilai-nilai moral, yang menjadikan hubungan ini sangat personal dan mendalam. Selain itu, pengajaran di pesantren bersifat holistik, mengajarkan aspek akhlak, ibadah, dan kehidupan sehari-hari.

Seiring perkembangan zaman, sistem pesantren mulai berubah. Pada abad ke-20, beberapa pesantren mulai memperkenalkan kurikulum modern yang mencakup ilmu pengetahuan umum, bahasa asing, dan keterampilan teknis. Saat ini, pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga mengintegrasikan pendidikan formal dan keterampilan hidup. Perkembangan ini membuat pondok pesantren tetap relevan sebagai lembaga pendidikan, tidak hanya sebagai pusat dakwah tetapi juga sebagai lembaga yang mendukung perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat.

Sejarah Pondok Madinatul Musthofa Subang

Pada pertengahan tahun 2007, Ustadz Mahmud kembali dari menunaikan ibadah haji dan menyelesaikan studi di Pesantren Darul-Musthofa, Yaman. Beliau kemudian menjadi pemimpin Pondok Pesantren Madinatul Musthofa. Bersama Ustadz Darbani, Ustadz Mahmud diminta oleh Mas Iman Adi Koesnaryo, S.E., untuk mengajar dan menyempurnakan program Bahasa Arab dan Islamic Studies di Pesantren Ukir Ardhi. Pesantren ini didirikan di lahan milik keluarga Mayjen (Purn) H. Murwanto Soeprapto, S.H. seluas 17 hektar di Pasir Bilik, Kasomalang, Subang, dan diresmikan oleh KH. Aa Gym pada tahun 2002.

Pesantren Ukir Ardhi memiliki visi mencetak petani mutakamil, yakni petani yang memiliki pengetahuan agama untuk bekal berdakwah dan mandiri di masyarakat. Namun, karena terjadi peralihan kepemilikan lahan, pada tanggal 21 Maret 2007, para guru dan santri bermusyawarah untuk merintis pesantren baru. Mereka mendirikan pesantren yang awalnya bernama Ardhul Musthofa di Kp. Limaratus, Ds. Sindangsari, Subang. Pesantren ini diasuh oleh Kyai Ahmad Mawardi, cucu dari Kyai Pasirnaan.

Melihat perkembangan pendidikan santri yang memuaskan, para ustadz berencana untuk memindahkan pesantren ke lokasi yang lebih luas dan strategis. Dengan tekad yang kuat, mereka berhasil membeli lahan seluas 1 hektar dari rencana total 5 hektar di Kp. Batukapur, Ds. Curugagung, Kec. Sagalaherang, Subang. Di atas lahan tersebut, mereka membangun masjid dan kamar sederhana untuk para santri dan guru.

Pesantren baru ini dinamakan Madinatul Musthofa dan resmi dibuka pada 16 Desember 2009. Dengan fasilitas sederhana namun semangat yang besar, pesantren ini diharapkan mampu menjadi pusat pendidikan yang tidak hanya mendidik santri dalam ilmu agama, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk mandiri di masyarakat..

Suasana belajar

Posted on April 2, 2016 by madinatulmusthofa

Sejarah Pondok Pesantren, Sejarah Pondok Tradisional, Sejarah Pondok Madinatul Musthofa Subang,Sejarah Pesantren Subang
Sejarah Pondok Pesantren, Sejarah Pondok Tradisional, Sejarah Pondok Madinatul Musthofa Subang,Sejarah Pesantren Subang
Sejarah Pondok Pesantren, Sejarah Pondok Tradisional, Sejarah Pondok Madinatul Musthofa Subang,Sejarah Pesantren Subang
Sejarah Pondok Pesantren, Sejarah Pondok Tradisional, Sejarah Pondok Madinatul Musthofa Subang,Sejarah Pesantren Subang
Sejarah Pondok Pesantren, Sejarah Pondok Tradisional, Sejarah Pondok Madinatul Musthofa Subang,Sejarah Pesantren Subang
Sejarah Pondok Pesantren, Sejarah Pondok Tradisional, Sejarah Pondok Madinatul Musthofa Subang,Sejarah Pesantren Subang
Sejarah Pondok Pesantren, Sejarah Pondok Tradisional, Sejarah Pondok Madinatul Musthofa Subang,Sejarah Pesantren Subang