Pengertian Pramuka & Tingkatannya
Gerakan Kepramukaan adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
Kelompok Kepramukaan
“Pramuka” merupakan sebutan bagi Anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;
- Pramuka Siaga (7-10 tahun),
- Pramuka Penggalang (11-15 tahun),
- Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan
- Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Sedangkan yang dimaksud “Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga. Kegiatan ini dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Sasaran akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
Sejarah Pramuka Dunia
Robert Stephenson Smyth Baden-Powell atau yang lebih dikenal dengan Lord Baden-Powell adalah orang yang pertama kali mempelopori gerakan Pramuka. Ia juga mempelopori kepanduan (Boy Scout). Ia adalah seorang mantan tentara asal Inggris yang sejak kecil menyukai kegiatan di luar ruangan (outdoor).
Kebiasaannya merangkum pengalaman dalam latihan kepanduan menghasilkan sebuah buku yang berjudul Scouting for Boys. Robert Baden-Powell kemudian mendiringkan suatu organisasi kepanduan khusus perempuan.
Tahun 1918 ia mendirikan organisasi Rover Scout untuk penegak (usia 16-20 tahun). Kegiatan organisasi ini dan juga buku panduannya akhirnya mendapat perhatian di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Sejarah Pramuka Indonesia
Perkembangan Pramuka Indonesia terjadi pada tiga periode, yaitu mulai masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, dan pasca kemerdekaan Indonesia.
Gerakan Pramuka Indonesia lahir tahun 1961, merujuk pada Keppres RI No. 112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka.
Organisasi kepanduan ini kemudian diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat Indonesia pada 14 Agustus 1961. Hal ini terjadi tak lama setelah Presiden RI memberikan anugerah Panji Gerakan Pramuka melalui Keppres RI Nomor 448 Tahun 1961.
Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus dianggap sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka dan diperingati setiap tahun hingga saat ini.
Pentingnya Kepramukaan
Pramuka memiliki peran penting dalam pengembangan individu dan masyarakat. Berikut beberapa poin penting mengenai keberadaan pramuka:
- Pembentukan Karakter: Pramuka membantu membentuk nilai-nilai positif, seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab, yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
- Kepemimpinan: Melalui berbagai kegiatan, anggota pramuka belajar menjadi pemimpin yang baik dan mampu mengambil keputusan yang tepat.
- Keterampilan Hidup: Pramuka mengajarkan keterampilan praktis, seperti bertahan hidup, pertolongan pertama, dan keterampilan sosial, yang berguna dalam berbagai situasi.
- Cinta Lingkungan: Kegiatan pramuka sering berfokus pada pelestarian alam, yang menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
- Persatuan dan Kebersamaan: Pramuka memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara anggota, terlepas dari latar belakang yang berbeda.
- Aktivitas Positif: Kegiatan pramuka memberikan alternatif yang positif bagi anak muda untuk menghabiskan waktu, jauh dari pengaruh negatif.
- Pengembangan Sosial: Pramuka memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain, meningkatkan keterampilan komunikasi dan hubungan sosial.
- Persiapan Masa Depan: Pengalaman dan keterampilan yang diperoleh dalam pramuka sangat berguna dalam pendidikan dan karir di masa depan.
Dengan semua manfaat ini, pramuka menjadi salah satu wadah yang penting. Pramuka membentuk generasi muda yang berkualitas. Mereka berkontribusi positif bagi masyarakat.
Kepramukaan di PPMM
Setelah selesainya liburan panjang santri. Pada hari Kamis siang , Pondok Pesantren Madinatul Musthofa mengaktifkan kembali kegiatan kepramukaan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kamis.
Kepramukaan di Pondok Pesantren Madinatul Musthofa merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh santri PPMM. Kegiatan ini termasuk salah satu kurikulum dalam pendidikan di PPMM. Dikarenakan kegiatan ini dapat mendidik santri dalam segi kemandirian, kedisiplinan, serta ketangkasan yang mana sangat bermanfaat bagi santri.


